Beritasumut.com - Direktorat
Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) Marjuki
mengatakan, untuk meminimalisir penyebarannya tersebut, pemerintah
sendiri telah berupaya melakukan berbagai langkah dalam pencegahannya.
Namun, ia mengakui, hal itu masih terkendala, terutama mengenai
permasalahan stigmatisasi terhadap Orang Dengan HIV AIDS (ODHA).
Terkait hal itu, Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Sumatera Utara, Afensus Girsang menyatakan, kasus HIV/AIDS yang ditemukan di Sumatera Utara saat ini telah mencapai sebanyak 8.272 kasus. Yakni, terdiri dari 3.411 kasus HIV dan 4.861 kasus AIDS.
"Dari data itu, sebanyak 60% merupakan pecandu narkoba suntik. Kemudian sebanyak 14% pelanggan wanita penjaja seks, 9% pasangan pecandu narkoba suntik, 5% lelaki homo seksual dan sisanya wanita penjaja seks, waria dan pelanggannya, serta penghuni penjara," ujarnya dalam acara Sosialisasi Pencegahan HIV-AIDS di Provinsi Sumatera Utara, Senin (06/11/2017).
Akibat temuan kasus ini, ujar Afensus, menempatkan Sumatera Utara berada di pasisi 7 dari 10 besar temuan kasus HIV/AIDS di Indonesia. Kondisi ini, sambungnya, tentu sangat memprihantinkan.
"Terlebih kalau dikaitkan dengan rumus yang dirilis WHO tentang asumsi besaran HIV/AIDS, kalau satu orang penderita yang terdeteksi, berarti ada 100 penderita lainnya terselubung. Dengan demikian, ada ratusan ribu penderita yang belum terdeteksi di Sumut. Karenanya, diharap melalui kegiatan sosialisasi yang dilakukan tidak berhenti pada tahap pemahaman saja, namun berkelanjutan pada aksi,” pungkasnya.(BS07)
0 komentar:
Posting Komentar